Klub kebanggaan Sulawesi Selatan, PSM Makassar, kembali dirundung masalah serius. FIFA, badan sepak bola dunia, menjatuhkan sanksi larangan transfer pemain selama tiga jendela transfer berturut-turut. Kabar ini tentu menjadi pukulan telak bagi tim berjuluk Juku Eja tersebut.

Meskipun FIFA belum memberikan keterangan resmi terkait detail penyebab sanksi ini, spekulasi kuat mengarah pada persoalan klasik yang sering menghantui PSM: tunggakan gaji pemain. Masalah finansial ini seolah menjadi momok yang terus membayangi perjalanan klub.

Ini bukan kali pertama PSM Makassar berurusan dengan sanksi FIFA. Pada April 2024 lalu, mereka juga sempat menerima hukuman serupa. Namun, manajemen PSM bergerak cepat dan berhasil menyelesaikan sengketa tersebut pada Juni 2024 dengan melunasi kewajiban kepada pihak yang mengajukan gugatan.

Kini, dengan sanksi yang lebih berat, tantangan bagi manajemen PSM semakin besar. Mereka harus segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tunggakan gaji agar sanksi ini tidak berlarut-larut dan merugikan tim di masa depan. Dampak dari larangan transfer ini bisa sangat signifikan, terutama dalam hal memperkuat skuad dan bersaing di kompetisi yang semakin ketat.

Mampukah PSM Makassar mengatasi badai ini dan kembali bangkit? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, dukungan penuh dari suporter setia Pasukan Ramang sangat dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit ini.