Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memiliki visi ambisius untuk mentransformasi Jakarta menjadi pusat perhatian dunia dalam bidang olahraga. Keinginan ini diungkapkan pada hari Sabtu, 19 April, usai acara Silaturahride with Mas Pram yang berlangsung di Balai Kota Jakarta.

Acara Silaturahride with Mas Pram sendiri sukses menarik perhatian sekitar 500 pesepeda yang berasal dari 42 komunitas sepeda berbeda di seluruh Jakarta. Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus ajang untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui bersepeda.

Pramono Anung secara pribadi turut serta dalam kegiatan bersepeda tersebut. Beliau mencatatkan kecepatan rata-rata 35 kilometer per jam. Menurutnya, besarnya komunitas sepeda di Jakarta menjadi salah satu alasan utama diadakannya acara ini.

Setelah menempuh tiga putaran di rute Dalkot (Dalam Kota) yang meliputi kawasan Sudirman-Thamrin, Pramono Anung kembali ke Balai Kota Jakarta pada pukul 07.00 WIB. Kehadirannya menunjukkan dukungan penuh terhadap perkembangan olahraga sepeda di ibu kota.

Menanggapi kritik yang sempat dilayangkan oleh komunitas Bike 2 Work (B2W) terkait pemilihan rute Jalan Raya Non-Tol (JLNT) Casablanca, Pramono Anung menyatakan keterbukaannya terhadap masukan. Sebagai salah satu inisiator B2W, beliau menghargai kritik sebagai bagian dari proses demokrasi. Ini adalah demokrasi dan ini dipersilakan walaupun sebenarnya saya tak tahu sama sekali rutenya lewat mana. Ya, itulah konsekuensi dari pejabat publik, ujarnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, termasuk penyelenggaraan acara-acara olahraga berskala besar seperti Formula E di Ancol pada tahun 2022, Jakarta terus berbenah untuk mewujudkan cita-cita menjadi destinasi olahraga internasional yang disegani.