Pemerintah Indonesia merespons laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang dikeluarkan oleh US Trade Representative dengan serangkaian langkah strategis. Laporan tersebut menyoroti beberapa isu yang menjadi perhatian Pemerintah AS terkait perdagangan dengan Indonesia.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan terus berupaya memperbaiki iklim investasi. Langkah-langkah konkret akan diambil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah komunikasi intensif dengan Pemerintah AS di berbagai tingkatan. Delegasi tingkat tinggi akan dikirim ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung, mencari solusi terbaik bagi kedua negara.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Koordinasi erat dengan Bank Indonesia terus dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia, selaku Ketua ASEAN, untuk mengambil langkah bersama. Hal ini mengingat dampak kebijakan tarif AS dirasakan oleh seluruh negara anggota ASEAN.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 32% untuk barang-barang impor dari Indonesia, dengan alasan bahwa Indonesia mengenakan tarif yang lebih tinggi (64%) untuk barang-barang dari AS. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menghitung dampak pengenaan tarif ini terhadap berbagai sektor.
Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajaran menterinya untuk melakukan perbaikan struktural, termasuk penyederhanaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat investasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Tanggal: 17 Oktober 2024
Comments