Menyusul pemberlakuan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan ke Malaysia untuk berkoordinasi terkait respons kebijakan tersebut. Pertemuan ini menjadi krusial mengingat dampak luas yang dirasakan oleh negara-negara ASEAN.
Indonesia dan Malaysia berencana memanfaatkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) untuk memaksimalkan keuntungan dari perdagangan timbal balik dan menjajaki berbagai peluang kerjasama dengan AS. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menekankan pentingnya kerjasama antar negara tetangga, termasuk Indonesia, dalam meningkatkan daya saing Malaysia sebagai tujuan investasi, pariwisata, dan perdagangan di kawasan ASEAN. Malaysia memegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2025.
Airlangga Hartarto menyoroti perlunya sinkronisasi antar negara ASEAN dalam menghadapi dampak kebijakan tarif resiprokal AS. Ia menekankan pentingnya membangun komunikasi dan keterlibatan kolektif dengan Pemerintah AS.
Dalam pertemuan dengan PM Anwar Ibrahim, yang didampingi oleh MITI Tengku Zafrul, kedua belah pihak mengakui bahwa kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump menimbulkan tantangan signifikan terhadap dinamika perdagangan global. Pertemuan ini berlangsung di Putrajaya pada tanggal 4 April 2025, seperti dilansir dari Antara.
PM Anwar Ibrahim menyatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas perkembangan kerjasama ekonomi antara Malaysia dan Indonesia. Airlangga Hartarto memilih untuk segera berkomunikasi dan mengunjungi Malaysia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN tahun 2025.
Indonesia dan Malaysia meyakini pentingnya hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan, sambil tetap menghormati kebijakan yang ada. Dalam konteks ketidakpastian global, persatuan ASEAN menjadi suatu keharusan.
Sebelumnya, pada tanggal 3 April 2024, Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Deputy Prime Minister of Malaysia I Datuk Seri Dr. Pada tanggal 4 April 2024, ia diterima langsung oleh PM Anwar Ibrahim. Setelah pertemuan dengan PM Anwar, Airlangga melanjutkan dengan pertemuan khusus bersama MITI Tengku Zafrul.
Tengku Zafrul menyatakan bahwa pertemuan dengan Menko Airlangga juga membahas strategi untuk memperkuat ekonomi regional ASEAN. Ia menekankan pentingnya memperkuat ekonomi regional untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Airlangga Hartarto menegaskan bahwa posisi ASEAN di Indo-Pasifik sangat penting dan dapat menjadi kekuatan besar dalam mendorong penguatan ekonomi regional. MITI Tengku Zafrul dan Menko Airlangga sepakat bahwa suara ASEAN perlu lebih lantang di tengah gejolak ekonomi global.
Keduanya berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi dengan tetap mempertahankan hubungan perdagangan yang kuat dengan AS.
Comments